Bagi anak anak dan adik-adik yang sekolah di SMA/MA jurusan IPA atau mahasiswa/i jurusan Biologi, atau kawan2 di Pecinta Alam, istilah Herbarium mungkin tidak asing lagi, namun bagi sebagian masyarakat mungkin masih terasa asing dan kurang familiar
Belajar Herbarium yukkkk
HERBARIUM
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”,
artinya kebun botani yang dikeringkan.
Adalah koleksi spesimen yang telah dikeringkan,
biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi.
FUNGSI HERBARIUM
1. Sebagai lembaga dokumentasi merupakan koleksi yang
mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru,
tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dan lainlain.
2. Sebagai lembaga dokumentasi merupakan koleksi yang
mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru,
tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dan lainlain.
3. Sebagai pusat penyimpanan data ahli kimia memanfaatkannya untuk
mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk
obat kanker, dan sebagainya
4. Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek
penting dalam praktek pembuatan herbarium
5. Spesimen herbarium yang baik harus memberikan informasi
terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti
6. suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang
memberikan seluruh informasi yang tidak
nampak pada spesimen herbarium.
APAKAH YANG
DIKOLEKSI ??
- Tumbuhan kecil harus dikoleksi seluruh organnya
- Tumbuhan besar atau pohon, dikoleksi sebagian cabangnya dengan panjang 30-40 cm yang mempunyai organ lengkap: daun (minimal punya 3 daun untuk melihat phylotaksis), bunga dan buah, diambil dari satu tumbuhan. Untuk pohon yang sangat tinggi, pengambilan organ generatifnya bisa dilakukan dengan galah, ketapel atau menggunakan hewan, misalnya beruk
- Untuk pohon atau perdu kadang-kadang penting untuk mengkoleksi kuncup (daun baru) karena kadang-kadang stipulanya mudah gugur dan brakhtea sering ditemukan hanya pada bagian-bagian yang muda
- Tumbuhan herba dikoleksi seluruh organnya kecuali untuk herba besar seperti Araceae
- Koleksi tumbuhan hidup, dianjurkan untuk ditanam di kebun botani dan rumah kaca, Contoh:
- Epifit,
anggrek akarnya dibungkus dengan
lumut,
akar-akar paku, serat kelapa
- Biji-biji
tumbuhan air disimpan dalam air
- Biji-biji
kapsul kering jangan diambil dari
kapsulnya
CATATAN LAPANGAN
Catatan lapangan segera dibuat setelah mengkoleksi
tumbuhan, dimana berisi keterangan-keterangan tentang ciri-ciri tumbuhan tersebut
yang tidak terlihat setelah spesimen kering. Beberapa keterangan yang harus
dicantumkan antara lain: lokasi, habitat, habit, warna (bunga, buah), bau,
eksudat, pollinator (kalau ada), pemanfaatan secara lokal, nama daerah dan
sebagainya.
PROSES
PEMBUATAN HERBARIUM
Ada 2 cara
yaitu cara kering dan basah
Penyiapan alat
yang akan digunakan
Penyiapan
specimen yg akan dibuat herbarium ( bunga, buah, ranting,daun)
Catatan
tentang diskripsi tumbuhan yg dikoleksi
PENGERINGAN
•
Setelah dilabel (etiket gantung) koleksi dimasukkan ke dalam lipatan kertas
koran dimasukkan ke kantong plastik disiram dengan alkohol 70 % hingga basah
dikeringkan.
•
Pengeringan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: panas matahari,
menggunakan kayu bakar,
arang dan dengan listrik.
PROSES PENGERINGAN
•
5-10 spesimen diapit dengan penekan atau sasak ukuran 45 x 35 cm. Untuk
specimen yang banyak,
bisa digunakan karton atau aluminium berombak /beralur
untuk mengapit specimen sehingga
tidak perlu mengganti-ganti kertas Koran, diletakkan vertikal
•
Buah-buah besar dipisah, dimasukkan ke dalam kantong, beri label dan
keringkan terpisah
PROSES PENGEPRESAN
PENYUSUNAN ALAT-ALAT
PENGEPRESAN
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
• Cara
Kering :
Keuntungannya
tidak terlalu berat dan murah, karena tidak menggunakan alkohol sedangkan
kerugiannya adalah harus dilakukan
dengan cepat pada hari yang bersamaan dengan pengumpulannya dan koleksi tidak
dapat banyak
• Cara
Basah : keuntungannya adalah pengeringannya dapat diatur dan koleksi dapat
dilakukan sebanyak-banyaknya tanpa mengenal musim, sedangkan kerugiannya adalah
terlalu banyak bawaan, agak sedikit mahal karena menggunakan alkohol
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM
PEMBUATAN HERBARIUM
Alat mengambil material,
parang, pisau, gunting stek, ketapel, sarung tangan anti duri, galah berpisau.
Alat pembungkus herbarium,
kertas koran, kantong plastik besar, kantong plastik berbagai ukuran yang lebih
kecil, hekter, alat pengepres, tali pengikat, vaskulum, alkohol (spiritus), kantong kertas (untuk
cyptogamae, buah dan biji)
Alat tulis, pulpen, blanko
isian untuk tiap materia, label/etiket
gantung, buku catatan
Peta Lokasi
Kamera
CARA PENYIMPANAN HERBARIUM
• Penyusunan
Specimen, specimen yg telah berlabel identifikasi, dikelompokkan berdasarkan
jenis dan disusun berurutan mulai nomor koleksi terkecil sampai terbesar.
• Penyimpanan
kotak koleksi, setelah bungkusan berisi koleksi disusun menurut abjad nama
jenis, masukkan ke dalam kotak penyimpanan.
• Penyimpanan
cara basah, specimen yg terlalu tebal atau besar disimpan dalam tabung kaca
berisi alkohol 90%
PENGAWETAN KOLEKSI HERBARIUM,
Masukkan
2 butir kapur barus ke dalam tiap kotak koleksi tiap 2 bulan sekali. Atau bisa
pula memasukkan kotak-kotak ke dalam ruang pendingin - 30ºC selama 72 jam setiap 6
bulan sekali. Cek apakah kertas perlu diganti dengan yang baru
- Pengumpulan bahan diharuskan lengkap untuk mempermudah identifikasi ada ranting, daun, kuncup, bunga dan buah
- Menghindari pengambilan material yg akan mempersulit identifikasi
- Perlu specimen duplikat (buat 2 atau lebih)
- Pilih ranting yang berbunga dan berbuah
BAHAN
- Pengumpulan bahan diharuskan lengkap untuk mempermudah identifikasi ada ranting, daun, kuncup, bunga dan buah
- Menghindari pengambilan material yg akan mempersulit identifikasi
- Perlu specimen duplikat (buat 2 atau lebih)
- Pilih ranting yang berbunga dan berbuah
- Pada waktu pengambilan specimen, catat data tum buhan. Buat catatan pada label gantung
- Specimen bambu yang diambil ruas yg berbunga, ruas batang dan pelepah
- umbuhan terna dan rumput yang diambil batang, akar
Seluruh
koleksi spesimen mati yang telah dikumpulkan disimpan didalam ruang koleksi
yang secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu koleksi basah
(dengan pengawetan alkohol) dan koleksi kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar