Cakrawala
Ketapang,Penyaluran beras untuk keluarga miskin (Raskin) di Kabupaten
Ketapang masih tidak tepat sasaran. Di lapangan terutama di kecamatan
atau desa yang letaknya berjauhan dengan ibukota kabupaten, banyak
penerima manfaat yang justru dari sisi ekonomi digolongkan mampu atau
tidak layak menerima raskin tersebut.
Menurut Pitriyadi,
Ketua Forum Lintas Pelaku (FLP) Ketapang kepada Cakrawala di kantornya
kemarin 17 februari 2012, penyaluran Raskin mempergunakan data
kependudukan yang dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik).
Inventarisasi biasanya dimulai dari tingkat RT, RW, desa, kelurahan
hingga ke kecamatan. Namun permasalahannya, di desa sebagian masyarakat
menuntut perangkat desa untuk membagikan raskin tersebut secara merata.
“ Kepala Desa dan
perangkatnya, kadang ditekan oleh masyarakat untuk membagikan raskin
tidak berdasarkan rumah tangga miskin (RTM) namun berdasarkan jumlah
kepala keluarga (KK) akibatnya jumlah yang seharusnya diterima
masyarakat miskin menjadi berkurang,” ujar Pitriyadi
Mekanisme penyaluran
yang seharusnya sebulan sekali, namun di lapangan dilakukan 3 bulan
sekali. Hal ini ditempuh oleh kepala desa dan tim satgas Raskin tingkat
desa untuk meringankan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan.
Penyimpangan lain
yang sering ditemukan di lapangan, beras raskin yang seharusnya dijual
1.600 rupiah per kg, namun biasanya dijual 2 ribu bahkan 2.500 rupiah.
Alasan tim satgas raskin, adalah untuk mengganti biaya operasional yang
dikeluarkan, seperti tukang timbang, plastic, karung atau memberi jasa
“bunga” bagi pemilik modal, karena biasanya desa meminjam dana lain
dahulu untuk membayar beras raskin dari Bulog.( wnd )
cakrawalainterprize.com/2012/02/18/beras-raskin-tidak-tepat-sasaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar