Executive Summary
Laporan
Observasi Lapangan (LOL) Diklat Pim Tk IV Angakatan X Tahun 2013
Kabupaten
Ketapang
OPTIMALISASI PENATAAN TANAH DAERAH PADA BPKAD KOTA PONTIANAK
Pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan tingkat IV (Pim IV) adalah diklat yang wajib yang harus
diikuti oleh Pejabat Struktural Eselon IV.
Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para Pejabat Struktural Eselon IV di Bidang
Kepemimpinan dan Manajerial.
Pejabat
struktural eselon IV mempuyai peranan yang sangat strategis dalam
mendukung program Pembangunan sesuai
dengan tupoksinya. Oleh karena
itu, para pejabat struktural eselon IV
dituntut untuk memiliki kemampuan mengidentifikasi, menganalisis permasalahan
dan mengembangkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi sesuai dengan issu-issu strategis yang berkembang.
Salah
satu kegiatan dalam kegiatan diklat Pim
Tk IV adalah kegiatan observasi Lapangan (OL). Kegiatan OL bertujuan untuk
menambah wawasan peserta diklat dalam memahami praktek-praktek manajerial dan
kepemimpinan pada situasi nyata di lapangan.
Semangat Peserta Diklat |
Sesuai dengan
tema pelaksanaan diklat Pim TK IV
Angkatan X Tahun 2013 Kabupaten Ketapang yang mengusung tema “ Melalui Dikltpim Tk IV, kita tingkatkan
Pengelolaan Asset dalam rangka tertib Administrasi guna menwujudkan Good
Governance di Kabupaten Ketapang”, maka dalam kegiatan diklat ini dilakukan
kegiatan observasi lapangan pada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Kota Pontianak dengan topik yang dibahas adalah
“ Optimalisasi Penataan Tanah Daerah
pada Badan Pengelola Keuangan dan Asset Kota Pontianak.”
Dipilihnya lokus OL pada BPKAD Kota Pontianak didasarkan atas
beberapa pertimbangan sebagai berikut :
= Pemkot Pontianak memperoleh Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) Penilaian BPK RI tahun 2012 sehingga dalam hal Pengelolaan Aset (Barang Milik Daerah) sudah sangat baik
= Pemkot Pontianak memperoleh Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) Penilaian BPK RI tahun 2012 sehingga dalam hal Pengelolaan Aset (Barang Milik Daerah) sudah sangat baik
= Dari LAKIP Pemkot Pontianak
tergambar adanya kecenderungan (trend) Positif
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan setiap
tahunnya.
3 = Kota Pontianak telah mengembangkan SIMBADA (Sistem Informasi Barang daerah) dan SIMA
(Sistem Informasi Manajemen Asset) yang merupakan implementasi praktek (pratices) dalam tata pengelolaan
pemerintahan yang baik (Good
Governance).
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, maka pesertM a Diklatpim Tk IV Angkatan X Kabupaten
Ketapang melaksanakan kegiatan OL pada
BPKAD Kota Pontianak yang dilaksanakan selama
4 hari terhitung tanggal 13 – 16 Mei 2013.
Dari hasil kegiatan observasi
lapangan yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa hasil sebagai berikut :
TOPIK BAHASAN PRIORITAS
Mengacu kepada tema yang
diangkat, maka dalam kegiatan OL ini topik prioritas yang dipilh adalah
“OPTIMALISASI PENATAAN TANAH DAERAH PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET
DAERAH (BPKAD) KOTA PONTIANAK. Selanjutnya untuk mengoptimalkan penataan
tanah Daerah pada BPKAD Kota Pontanak
akan ditempuh/dibahas melalui 4 sub topik pembahasan yaitu :
1.
Optimalisasi SDM Aparatur Dalam Penataan Tanah Daerah pada BPKAD Kota
Pontianak
2.
Optimalisasi Pendataan Dalam Penataan Tanah
Daerah pada BPKAD Kota Pontianak
3.
Optimalisasi Koordinasi Dalam Penataan Tanah
Daerah pada BPKAD Kota Pontianak
4.
Optimalisasi Penyerapan Anggaran Dalam Penataan
Tanah Daerah pada BPKAD Kota Pontianak
Peserta Diklat bersama Ir. Cristian Tobing WI dari Bandiklat Kalbar |
Selanjutnnya, persoalan-persoalan yang dihadapi dalam Mengoptimalkan Penataan Tanah Daerah
pada BPKAD Kota Pontianak dijumpai
beberapa persoalan sebagai berikut :
1.
Belum Optimalnya
SDM Aparatur yang ada
2.
Belum Optimalnya Pendataan dalam rangka penataan
tanah daerah
3.
Belum Optimalnya Koordinasi dalam rangka
Penataan tanah Daerah
4.
Belum Optimalnya Pennganngaran dalam rangka
Penataan Tanah Daerah
Kondisi-kondisi
tersebut antara lain disebabkan oleh :
1.
Belum Optimalnya Jumlah SDM Aparatur yang ada
2.
Belum semua tanah memiliki bukti kepemilikan yang sah
3.
Belum optimalnya bentuk Koordinasi dalam rangka Penataan tanah Daerah
4.
Belum Optimalnya Penghitungan Anggaran dalam
rangka Penataan Tanah Daerah
Untuk mengatasi
persoalan-persoalan tersebut, perlu ditetapkan sasaran yang hendak dicapai sebagai berikut :
1.
Terwujudnya
Jumlah SDM Aparatur yang ada
2.
Terwujudnya optimalisasi registrasi tanah milik daerah
3.
Terbentuknya
bentuk Koordinasi yang optimal
dalam rangka Penataan tanah Daerah
4.
Terwujudnya
Penghitungan Anggaran yang optimal
dalam rangka Penataan Tanah Daerah
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan pohon
analisis, maka guna mengoptimakan Penataan Tanah Daerah pada BPKAD Kota
Pontianak diperoleh beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat
direkomendasikan yaitu sebagai berikut :
1.
Mengusulkan kepada BKD untuk menambah jumlah SDM
pada BPKAD Kota Pontianak dengan cara melakukan mutasi atau pendistribusian
pegawai yang ada atau Melakukan
Outsourcing SDM.
2.
Mempercepat
proses hokum penyelesaian sengketa tanah sehinggadapat dilakukan register atas
tanah tersebut.
3.
Membentuk Tim Pengamanan Asset Terpadu dalam rangka meningkatkan Koordinasi
guna Penataan Tanah Daerah
4.
Melakukan Penghitungan Anggaran Berbasis Kinerja
guna meningkatkan kinerja penganggaran Penataan Tanah Daerah.
Pontianak, 15 Mei 2013
TIM PERUMUS
1.
|
PITRIYADI, S.HUT M.SI
|
2.
|
A. RUDI HARTONO, SE
|
3.
|
MARYANTO, SAP
|
4.
|
ADI MURYADI, ST
|
5.
|
FAINI RASYIDA, S.KM
|
6.
|
NIKODIMUS ERVAN, SE
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar