Pelatihan Budidaya
lebah Madu (Apis mellifera) dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu dari tanggal
26 – 27 Juni 2012 di Desa Tayap Kec. Nanga Tayap Kab. Ketapang Kalimantan
Barat.
Peserta pelatihan
sebanyak 30 orang dari 6 kecamatan, yaitu Kec Nanga Tayap, kec. Sandai, kec.
Simpang Dua, Kec. Jelai Hulu, Kec. Tumbang Titi
dan Kec. Manis Mata.
SEJARAH LEBAH MADU
DI INDONESIA
Sejarah Lebah madu di dunia sudah ada sejak dari
peradaban manusia terbentuk. Hampir semua kitab suci di muka bumi ini, dari Alquran,
injil, tripitaka, serta kitab-kitab yang
diyakini pengikutnya, banyak memuat apa, bagaimana, kegunaan, manfaat/khasiat
serta cerita tentang lebah dan madunya.
Pada zaman Fir’aun, lebah madu juga sangat
terkenal sehingga diukir di diding-dinding Pyramid. Cleopatra diceritakan
menggunakan madu alam sebagai alat untuk merawat kecantikannya yang sangat
terkenal seluruh dunia.
Pitriyadi memperkenalkan jenis Ratu, pekerja dan lebah jantan |
DI INDONESIA
1.
Peternakan atau budidaya lebah telah dimulai pada tahun 1884 oleh DR. D. Horst
dengan mengembangbiakan Apis cerana.
2.
Rijkens pada tahun 1877 mendatangkan
lebah jenis Apis mellifera sebanyak 14 koloni ke Indonesia
3.
Pemerintah Belanda juga membangun Pusat contoh ternak lebah Apis cerana di Jawa Tengah yang diprakarsai oleh
mr. m. Kutsche
4.
Mr. Oudemans 1904 menemukan hama parasit lebah A. cerana
5.
Pada tahun 1960 ternak lebah lokal jenis Apis
cerana dilaksanakan di Desa Antiga Karang Asem Bali
6.
Tahun 1972, Indonesia melalui Pusat Perlebahan
Pramuka mendapat hibah lebah jenis Apis mellifera sebanyak 25 koloni dari
Australia Freedom For Hunger Campaign Committee (AFFHC)
7.
Pembangunan Pusat Apiari Pramuka di Cibubur
Jakarta tahun 1973
Membuka penutup kotak lebah dengan hati-hati agar lebah tidak terkejut |
pemberian cairan gula sebagai makanan sementara lebah |
Negara Indonesia sangat tertinggal dalam hal pembudidayaan lebah madu
bila dibandingkan dengan negara i Australia, Rumania, Jerman, Meksiko, Jepang
dan China hal ini dimaklumi karena usaha perlebahan belum mendapat perhatian
penuh dari pemerntah karena hasilnya tidak secara signifikan memberikan
sumbangan maksimal bagi negara, daerah dan masyarakat
TAKSONOMI
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthopoda
Class : Insecta
Ordo :
Apidae
Genus : Apis
Species : A. andreniformis
A.
cerana
A. dorsata
A.
florea
A.
koschevnikovi
A.
laboriosa
A.
mellifera
LEBAH HUTAN/ALAM (Apis dorsata)
1.
BERKEMBANG
HANYA DIKAWASAN SUB TROPIS DAN TROPIS ASIA
2.
TIDAK
TERDAPAT DILUAR ASIA
3.
SARANG LEBAH INI DIBANGUN SECARA TUNGGAL
DENGAN JUMLAH SISIRAN HANYA SELEMBAR YANG MENGGANTUNG PADA CABANG POHON
4.
KADANG
DITEMUKAN DI TEBING BATUAN DAN CELAH BANGUNAN
5. UKURAN SARANG BERVARIASI MAKSIMAL 2 METER
6. AGRESIF DAN GANAS
7. BELUM BERHASIL DIBUDIDAYAKAN
8. JUMLAH MADU YANG DIHASILKAN BERVARIASI
Membiasakan anak-anak untuk membudidayakan lebah madu |
Pemberdayaan ibu rumah tangga dalam budidaya lebah madu |
MANFAAT/KHASIAT
MADU ALAM / MADU HUTAN
A. MENINGKATKAN DAYA TAHAN
B. MENYEBUHKAN DARAH TINGGI/DARAH RENDAH
C. MEMBUAT ENAK TIDUR
D. MENGOBATI REMATIK
E. MEMPERLANCAR FUNGSI OTAK
F. MENYEMBUHKAN LUKA BAKAR
POTENSI MADU ALAM DI KETAPANG
DULU….
Kabupaten Ketapang terletak di Selatan Provinsi Kalimantan Barat dengan
luas 31.850 Km3 atau 21 % dari wilayah Kalimantan Barat. Sebagai Kabupaten
terluas, Ketapang mempunyai hutan dan lahan yang sangat luas dengan sumber daya
alam yang melimpah. Kekayaan keanekaragaman hayatinya sangat tinggi sekali.
Pohon-pohon dan tanaman berbunga sangat banyak, tumbuh dan berkembang. Hal ii
tentu saja sebagai salah satu factor pendorong
tingginya potensi madu alam di Ketapang
Secara umum, hutan dan dan sumber daya alamnya yang melimpah memberikan
ruang hidup yang sangat bagus bagi perkembangbiakan lebah hutan.
Dahulu, alam dan lingkungan hidup di Ketapang masih sangat ramah, polusi
udara sangat kurang, kebakaran hutan yang
memusnahkan seluruh srata pohon sangat jarang sekali. Kegiatan illegal logging sangat
sedikit, kalaupun ada hanya untuk kebutuhan masyarakat saja.
Tidak mengherankan 20 (dua puluh) kecamatan di Ketapang menjadi sentra
lebah dan penghasil madu alam berkwalitas
Cerita indah, suka, duka atau haru tentang memanen atau memuar
penyengat hampir dapat ditemui di semua desa yang pernah “memuar” penyengat
Hijaunya hutan, lestarinya pohon yang ditopang
dengan kearifan lokal masyarakat mendorong lingkungan tetap terjaga, tidak
aneh, kalau setiap panen madu hasilnya sangat berlimpah bahkan bisa berdrum
drum
NAMUN SAAT INI..
Hutan makin sedikit,
Lahan terbuka makin banyak ,
Kebun sawit dimana-mana
Kemarau panjang
Musim berbunga tidak menentu
Kebakaran hutan setiap tahun
Lebah makin jarang ”inggap”
Sarang makin sedikit / kosong
Panen madu tidak setiap tahun atau musim
Jumlah sarang nya semakin berkurang
Penyengatnya ”jauh”
Panen Madu hutan semakin sedikit jumlahnya
ADA BEBERAPA
PENYEBAB MENGAPA PANEN MADU BERKURANG
Karena :
Karena :
l MAKANAN
LEBAH MAKIN KURANG
l POHON
HINGGAPNYA SEMAKIN BERKURANG
l GANGGUAN
ASAP KEBAKARAN
l LEBAH
BERMGRASI KE TEMPAT LAIN
l KEARIFAN
LOKAL SEMAKIN BERKURANG
l KURANGNYA
PENGETAHUAN DALAM PEMANENAN
BAGAIMANA AGAR
PANEN MADU HUTAN TETAP LESTARI
Kita mesti belajar
dengan saudara-saudara kita di sekitar Taman Nnasional Danau Sentarum Kapuas
Hulu.
1.
Pada tahun 1996, 3 orang wakil kel. Masyarakat di Kapuas Hulu belajar ke Vietnam
2.
Mereka membentuk Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS)
3.
Saat ini, panen madu alam mereka terus produksi, lestari dan ramah
lingkungan
4.
Mereka mendapat pengakuan dari Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO)
5.
Mereka telah tergabung dalam Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI)
6.
Mendapat sertifikat madu organik pertama di Indonesia
DULU mereka panen madu malam hari
Mengunakan api sehingga membunuh lebah
Mengambil seluruh sarang lebah
Banyak yang terbuang
SAAT INI
1. Mereka panen madu SIANG HARI
2. Tidak mengambil seluruh sarang lebah hanya bagian kepala madunya saja
dengan menyisakan sekitar 3 cm bagi anak lebah untuk hidup.
3. Madu di ekstrak di sarangnya
dengan cara tetes menggunakan saringan halus bukan diperas
Pengumpulan madu hutan secara lestari
dilakukan juga dengan membuat TIKUNG atau Dahan buatan dari pohon kayu
Tembesu yang sudah mati
Tikung diletakan di pohon-pohon sebagai sarang lebah hutan
Pada saat musim berbunga, lebah mencari makan dan membuat sarang di Tikung
Tikung diletakan di pohon-pohon sebagai sarang lebah hutan
Pada saat musim berbunga, lebah mencari makan dan membuat sarang di Tikung
ANCAMAN MADU ALAM DI K. HULU
Adalah Penebangan Hutan, Kebakaran dan Banjir
KWALITAS Lebah Madu
alam tetap terjaga, karena petani :
o 1.
Penggunaan sarung tangan karet
o 2.
Wadah/tempat tertutup
o 3.
Saringan atau pisau yang bersih
o 4.
Pengepakan yang standar
o 5. Masyarakat KOMITMEN menjaga Hutan tetap LESTARI
Kita berharap, dengan komitmen bersama semua pihak untuk menjaga dan
melestarikan hutan, akan mendorong terciptanya kondisi lingkungan hidup yang
kondusif dan ”welcome” dengan hidupan liar terutama Lebah alam (Apis dorsata).
Tanpa kerja keras semua pihak untuk menjaga hutan ini, maka lebah hutan
atau penyengat akan hanya menjadi cerita bagi anak cucu nantinya.
beli induk dan jantan serta pasukan lebah nya kira2 sampai berapa duit pak.wah ingin banget jadi pengusaha madu.
BalasHapus